THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 27 April 2013

Cloud Computing dan Contoh Aplikasinya




CLOUD COMPUTING



Cloud Computing adalah suatu istilah yang banyak digunakan oleh Industi IT yang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Namun pada intinya cloud computing adalah suatu pergeseran dari perusahaan dalam membeli dan memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, dan bergerak menuju metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan, dari penyedia layanan public cloud. Hanya dalam beberapa tahun terakhir hal ini telah menjadi layak dan masuk akal bagi perusahaan untuk memindahkan teknologi mereka ke sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Perubahan ini telah didorong oleh mulai tersedianya Internet berkecepatan tinggi yang tidak hanya tersedia di kantor Anda, tetapi juga di rumah, di warung kopi dan di mana saja anda dapat melakukan penerimaan sinyal telepon seluler. Kenyataan ini telah memungkinkan terjadinya konsolidasi yang revolusioner.

Alasan ekonomi yang menjadi pendorong di belakang konsolidasi ini adalah penghematan biaya yang signifikan dan pengurangan risiko yang diterima oleh perusahaan ketika mereka memusatkan sumber daya teknologi mereka di sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Penyedia layanan publik dapat mengimplementasikan keamanan industri yang paling canggih dan proses ketersediaan yang tinggi serta menawarkan pemantauan dan pemeliharaan server 24x7. Biaya teknologi yang lebih rendah karena penyedia layanan public dapat berbagi sumber daya teknologi dan melakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak dalam jumlah besar untuk Anda. Saat ini, dengan biaya lebih murah perusahaan dapat mendapatkan perangkat lunak terbaru maupun ketersediaan sistem yang tinggi yang dulunya hanya bisa dijangkau oleh perusahaan besar.

Bagaimana cara mengadopsi Cloud Computing?

Ada dua pendekatan umum untuk mengadopsi Cloud Computing : pendekatan tradisional dengan melakukan pengembangan dari waktu ke waktu, atau pendekatan langsung dengan migrasi langsung dari sistem yang berjalan dipublic cloud.


  • Dimulai dengan pendekatan tradisional ...

Pendekatan tradisional adalah pendekatan di mana anda melakukan transformasi secara bertahap, dengan setiap tahap adalah pengembangan dari tahap sebelumnya. Langkah pertama adalah mengadopsi teknologi virtualisasi server (VMware, Hyper-V dll) dan menggunakannya di seluruh platform perangkat keras yang dibeli dengan spesifikasi khusus; langkah berikutnya adalah mengadopsi layer manajemen dan otomatisasi yang memungkinkan anda untuk meningkatkan pemanfaatan investasi dari infrastruktur dan mulai memberikan layanan yang lebih konsisten; selanjutnya mengadopsi kerangka IT Service Management yang baru, mengotomatisasi permintaan layanan dan proses provisioning, dan menerapkan sebuah mekanisme tagihan internal (chargeback); kemudian setelah platform berjalan dengan stabil, mulailah menggunakan layanan dari provider luar dan melakukan penggabungan platform internal dan eksternal menjadi satu platform (hybrid cloud); akhirnya, ketika tiba saat membuat keputusan bisnis yang tak terelakkan untuk menggunakan layanan IT dari pihak luar, penggunaan sumber daya internal akan dihapuskan karena semua layanan bisa didapatkan dari penyedia layanan public cloud.

Umumnya pendekatan tradisional ini dianggap sebagai pendekatan dengan memilki tingkat risiko lebih rendah dalam mengadopsi cloud, namun pendekatan ini umumnya akan menemui resistensi terbesar dari tim IT yang berusaha menolak perubahan. Selain itu ada risiko lain yang muncul apabila pembelian terjadi perangkat keras yang tidak tepat akibat usaha untuk meminimalkan risiko keuangan melalui "memulai kecil" dan pengembangan saat bisnis mulai berkembang; tetapi kemudian terbebani oleh investasi yang tidak dapat dihilangkan dan harus dipertahankan dengan beban yang disesuaikan dengan kapasitasnya.


  • Sekarang, pendekatan langsung ...

Dalam pendekatan ini, seluruh investasi awal (CapEx) dihindari, dan sebaliknya, aplikasi internal/server tradisional yang ada dipindahkan langsung ke penyedia layanan public cloud dengan sistem sewa (OpEx). Sebagai langkah awal, seluruh aplikasi yang ada dicoba untuk dipindahkan ke layanan Software as a Service (SaaS) yang memiliki fitur yang sama, tapi jika tidak memungkinkan, seluruh server fisik beserta isinya disalin dan dipindahkan ke dalam lingkungan Infrastructure as a Service (IaaS) tanpa memberikan dampak kepada pengguna/user (umumnya bahkan mereka tidak akan sadar bahwa server telah berpindah).
Pendekatan langsung ini memiliki keuntungan yang cukup banyak, terutama meminimalkan investasi yang cukup besar di awal, juga memiliki beberapa kelemahan, dibutuhkan penerapan segera tagihan internal/penggantian biaya, dan memiliki strategi pendanaan IT yang dapat mengakomodasi perubahan dalam biaya operasional.

Walaupun ada anggapan bahwa pendekatan tradisional saat ini dianggap memiliki risiko terendah, namun sebenarnya pendekatan langsunglah yang memiliki risiko terendah; ini dikarenakan adanya dua sistem yang berjalan secara aralel; sistem lama tetap beroperasi pada platform internal, dan sistem baru yang berjalan pada platform public cloud hingga saat yang tepat setelah dilakukan pengujian dan kemudian melakukan pemadaman platform internal.
IndonesianCloud menyadari bahwa memulai transformasi ke cloud dapat menjadi sesuatu hal yang membingungkan bagi banyak perusahaan, untuk itu, untuk membantu mengenali hal-hal yang dibutuhkan, dan menentukan jalur mana yang harus ditempuh, kami menawarkan serangkaian layanan konsultasi khusus yang ditargetkan untuk menganalisa beban kerja internal dan menentukan profil risiko serta kesesuaian dalam memilih platform berbasis cloud.
Anda dapat melakukan survei "Cloud readiness" yang sederhana (layanan dari VMware) dengan mengikuti link berikut: http://getcloudready.vmware.com/crsa/
 
Gambar di bawah adalah representasi grafis dari dua jalur yang berbeda dalam mengadopsi cloud computing; Rute 1 adalah pendekatan tradisional (jalur biasa), dan Rute 2 merupakan rute langsung (bebas hambatan) menuju public cloud.





CONTOH IMPLEMENTASI APLIKASI MENGGUNAKAN CLOUD COMPUTING


  1. Salesforce.com





Contoh aplikasi berbasis cloud computing adalah salesforce.com, Google Docs. salesforce.com adalah aplikasi Customer Relationship Management (CRM) berbasis software as services, dimana kita bisa mengakses aplikasi bisnis: kontak, produk, sales tracking, dashboard, dll.
Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi semacam Microsoft Office, yang berbasis di server. Terintegrasi dengan Google Mail, file tersimpan dan dapat di proses dari internet.

     2.   Jasfilin.com

Contoh aplikasi yang menggunakan tekhnologi canggih itu saat ini. Namun, bukan Youtube yang akan saya bahas dalam tulisan ini untuk aplikasi cloud computing, melainkan” Jasfilin.com” , yaitu merupakan software akuntansi cloud computing pertama di Indonesia. Untuk sebagian besar orang yang tidak memiliki paham di bidang akuntansi pasti baru mengenal situs ini pertama kali sebagai salah satu bentuk dari cloud computing. Maka saya akan coba membahas nya pada tulisan saya kali ini.


  • Seperti apakah Jasfilin.com itu??

Dikembangkan oleh PT Prosperita Sistem Indonesia, yang juga menjadi distributor antivirus ESET NOD32 asal Slovakia, meluncurkan sistem akuntansi pertama di Indonesia yang menggunakan cloud computing. Dengan cloud computing, user hanya memerlukan koneksi internet untuk mengerjakannya tanpa instalasi software apapun.
Jasfilin.com adalah sistem akuntansi yang dibuat dengan sederhana, mudah dan tentunya tetap menomor satukan keamanan data pengguna. Jasfilin.com diambil dari kata Just Fill In, dan seperti namanya aplikasi ini dapat menghemat biaya sebuah perusahaan karena produk tersebut tidak memerlukan instalasi software. Hanya tinggal masuk ke website dan mengisi data sesuai nama pengguna dan password layaknya mengakses facebook. Jasfilin.com memberikan kelebihan dan kemudahan dengan jumlah user tidak terbatas. Dibandingkan dengan software yang di install, jika anda memakai software yang di-install, user biasanya dibatasi dan aplikasi hanya dipakai di komputer dimana software tersebut ter-install.
·         Jadi, apa saja kelebihan dari jasfilin.com ?
o   Jumlah user tidak terbatas
o   Tidak memerlukan system requirement yang tinggi karena berbasis web
o    Bisa support di semua sistem operasi yang memiliki browser
o   Dapat digunakan di beberapa PC yang berbeda sekaligus tanpa khawatir lisensi
o   Data pengguna selalu aman dan koneksi terasa ringan karena saat pengguna akses, mereka akan diarahkan ke server terdekat
·         Lalu, bagaimana dengan keamanan datanya ?
Mengenai keamanan yang ada dalam jasfilin.com, aplikasi akuntansi tersebut telah menggunakan sertifikat keamanan kelas dunia, yaitu Secure Socket Layer (SSC) Security, Network dan server security yang memastikan data anda aman untuk digunakan. Jasfilin.com memiliki tiga jenis produk, yaitu jasfilin gold, jasfilin platinum dan jasfilin project. Fitur yang terdapat dalam ketiga jenis produknya antara lain user tak terbatas, jurnal umum, penjualan, pembelian (termasuk pajak), bank, laporan dan analisis. Khusus fitur analisis, jasfilin gold tidak memiliki fitur tersebut.
Jasfilin.com sangat cocok bagi perusahaan yang memiliki pihak akunting sebagai penunjang kemajuan perusahaan mereka dan tentunya memudahkan perusahaan, baik dari segi biaya maupun teknis.

Sumber:

http://indonesiaproud.wordpress.com/2011/05/05/jasfilin-com-software-akuntansi-dengan-cloud-computing-pertama-indonesia/

http://binainsani.ac.id/berita.php?id=78